Wisata Rawa Bento di Lirik Wisatawan Mancanegara
Hang-tuah.com- Salah satu objek wisata alam yang dilirik wisatawan asing adalah Rawa Bento. Yang berlokasi di Desa Jernih Jaya Kecamatan Gunung Tujuh Kabuapten Kerinci Provinsi Jambi.
Berdiri pada 2018 lalu melalui dana Bumdes Desa Jernih Jaya mulai mendunia. Hal ini dilihat dari data sejumlah pengunjung yang memasuki wilayah Rawa Bento yang merupakan daerah rawa tertinggi di Sumatera itu.
Dari data yang didapat dari pengurus Bundes Rawa Bento selain pengunjung asal nusantara, juga banyak pengunjung dari berbagai negara. Seperti, Wisatawan Mancanegara : Malaysia, Singapura, Arab Saudi, China, Jepang, USA, Spanyol, Australia, Swiss, Thailan, Belanda dan Austria.
Rawa Bento peraih juara 1 lomba Desa wisata tingkat Kabuapten Kerinci ini merupakan ini merupakan hasil pengelolaan Bumdes secara profesional dan melibatkan seluruh komponen yang ada.
Dengan melibatkan komponen masyarakat ini wisata alam yang memiliki nilai budaya dan ciri-ciri khas Kabupaten Kerinci ini mulai didatangi para turis mancanegara. Pengelolaan secara profesional dan keterbukaan ini membuahkan hasil yang cukup cemerlang. Serta menghasilkan dan membuka peluang-peluang kerja masyarakat Desa Jernih Jaya.
Menurut keterangan Ketua Bumdes Desa Jernih Jaya mengungkapkan bahwa, berdirinya kawasan objek wisata Rawa Bento merupakan hasil inovasi maayarakat dalam peningkatan pendapatan desa.
“Terbentuknya Rawa Bento merupakan inisiatif dari pemuda dan pemerintahan Desa Jernih Jaya dan melibatkan semua elemen masyarakat,”kata Dozer Holizar kepada Hang-tuah.com, Selasa,(25/2).
Objek wisata Rawa Bento ini sendiri lanjutnya, dilihat dari alam yang memiliki potensi dan perlu dikembangkan kedepan. Dan memiliki kerjasama dari pihak penyedia jasa seperti travel wisata.
“Kita juga melakukan kerjasama dengan pihak lainnya seperti organisasi yang bergerak dibidang jasa pariwisata,”jelasnya.
Pengembangan objek wisata disini katanya, tidak terlepas dari adanya inovasi dan usaha keras dari sejumlah pengurus Bumdes Jernih Jaya.
“Upaya yang akan dilakukan kedepan adalah menjada kebersihan sikap ramah dari maayarakat. Dan memberikan pelayanan dan membenahi pasilitas yang ada,”ungkapnya.
Disisi lain untuk menjaga kelestarian Rawa Bento pengurus Bumdes juga mngundang sejumlah tokoh hadir di Rawa Bento.
“Iya kami juga mengundang para para tokoh yang bergerak di bidang wisata untuk mengadakan seminar yang dihadiri oleh para pemuda-pemuda dan kalangan milenial lainnya,”jelasnya.
Dikatakannya lagi bahwa jumlah pengunjung ke Rawa Bento kerap membludak. Untuk antisipasi dan menjaga keindahan pengutus Bumdes membatasi pengunjung yang datang.
“Kadang di saat libur, pengunjung membludak dan kami membatasi pengunjung. Tujuannya untuk antisipasi agar mudah dikontrol dan menjaga kelestarian di sekitar lokasi objek wisata kami juga melakukan kerjasama dengan pihak TNKS karena wilayah Rawa Bento berada dalam kawasan itu. Seperti mendirikan tenda dan psilitas-pasilitas lainnya,”ujarnya.
Tolak ukur keberhasilan objek wisata Rawa Bento bukab dilihat dari sejumlah dana yang berhasil didapat, akan tetapi katanya, lebih kepada kepuasan para pengunjung. “Kalau bicra omzet di Rawa Bento alhamdulillah cukup menghsilkan rata-rata perbulan Rp. 2 hingga Rp. 3 jutaan kondisi ini tergantung apda cuaca,”sebutnya.
“Pasilitas seperti yang disediakan disini para pengunjung bisa menghabiskan liburan dengan memancing ikan dan hasil pancingan tersebut bisa langsung dikonsumsi dengan adanya penyediaan peralatan dari pengurus Bumdes,”bebernya.
Saat ini Rawa Bento memiliki kerjasama, seperti, TNKS, Dinas pariwisata Provinsi Jambi, Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci, Dinas PMD Kabupaten Kerinci, BNI, Balitbangda Provinsi Jambi, Guide / HPI Kerinci, dan Universitas Jambi. Para pengunjung tidak hanya menikmati indahnya Rawa Bento saja, dikawasan itu juga akan menikmati indahnya suara burung dari bermacam jenis.
Itik Alis,Trinil Pantai, Trinil Semak, Cangak Merah, Kuntul Kecil, Kuntul Kerbau, Kokokan Laut, Elang-Ular Bido, Eastean Marsh-Harrier, Elang -Ikan Kecil, Cekakak Belukar, Srigunting Kelabu dan Kuciut Batu.
Menurut keterangan Pendamping Bumdes Kabupaten Kerinci Oldy A. A, mengatakan bahwa,keberhasilan Bumdes Rawa Bento karena adaya gaya kepemimpinan transformsional.
“Ketua Bumdes dan anggota saling meningkatkan motivasi dan membangun moralitas yang tinggi, merangsang dan menginspirasi anggota Bumdes untuk mencapai hasil yang besar serta mengembangkan kapasitas kepemimpinan anggota untuk menjadi pemimpin di masa depan,”tukasnya.
Selain itu, Ketua Bumdes mampu mengangkat anggota dari mimpi di siang hari (daydreaming) menjadi nyata dan bahkan dianggap tidak mungkin bisa.
“Anggota Bumdes merasakan kepercayaan, kesetiaan dan rasa hormat terhadap ketua Bumdes dan akhirnya anggota Bumdes termotivasi untuk melakukan perilaku diluar peran kewajiban sehingga anggota Bumdes akan mencapai kinerja maksimum,”demikian Oldy.
Terkait peran pemerintah daerah Kabupaten Kerinci dalam pengelolaan Bumdes di Rawa Bento kedepan tetap akan diperhatikan.
“Yang belum potensial tetap kami perhatikan. Yakni dengan melakukan pelatihan yang melibatkan kaum melenial. Artinya setiap Bumdes dalan Kabupaten Kerinci tetap kita akomodir dan kita dorong untuk bisa lebih ditingkatkan baik dalam sarana prasarana maupun dalam hal pengelolaan yang lebih profesional lagi,”imbuh Juanda S plt Kadis Pariwisata Kabupaten Kerinci.
Salah satu perhatian yang dilakukan seperti, memberikan kesempatan dan mengarahkan ke lokasi objek wisata.
“Setiap adanya acara atau moment besar di Kabupaten Kerinci kita mengupayakan untuk istirahat sejenak kelokasi objek wisata baik di Rawa Bento, Bukit Cinta maupun lokasi objek wisata lainnya,”terang Juanda S.
Meskipun demikian, untuk sarana penunjang dan inovasi di objek wisata peran aktif pemerintah tetap menjadi tolak ukur keberhasikan. Seperti dengan menyediakan pelatihan, maupun sarana dan prasarana yang dapat memaksimalkan dan memberi kesan positif kepada setiap pengunjung yang datang. (fer)