Warga Kerinci dan Sungai Penuh Diminta Waspada Fenomena La-Nina
Hang-tuah.com – Jelang akhir tahun 2021 ini diperkirakan adanya penomena La-Nina yang terjadi di tanah air. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan Peringatan dini untuk waspada datangnya La-Nina.
Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.
Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah – sedang, setidaknya hingga Februari 2022.
Kewaspadaan dalam menghadapi musim hujan ini selain wilayah-wilayah yang langganan atau berpotensi banjir dan longsor, lebih waspada lagi pada periode puncak musim hujan yang diprediksi akan dominan terjadi bulan Januari dan Februari 2022.
Di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci juga diminta waspada terhadap La-Nina ini. Dikarenakan dari hasil analisis oleh BMKG, terpantau fenomena La Nina berpotensi terjadi pada akhir tahun 2021 hingga Februari 2022.
“Fenomena La-Nina dapat berdampak tehadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Kerinci dan juga wilayah Kota Sungai Penuh,” terang Muhammad Naufal Perkirawan BMKG Depati Parbo kepada Hang-tuah.com, Kamis, (4/11).
Naufal mengatakan bahwa sebelumnya wilayah Kerinci dan Kota Sungai Penuh itu hujan terjadi disaat bulan November hingga April. “Berdasarkan grafik rata – rata curah hujan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh tahun 1991 – 2020, musim hujan umumnya terjadi pada bulan November hingga April. Puncak musim hujan diprakirakan akan terjadi pada bulan November – Desember 2021 dan Maret – April 2022,”jelasnya.
BMKG menghimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan peringatan kewaspadaan cuaca inibkepada semua elemen masyarakat baik pemerintah Kabupaten Kerinci maupun Pemerintah Kota Sungai Penuh.
“Berdasarkan hal tersebut, kami menghimbau kepada pemerintahan Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh untuk waspada terhadap daerah – daerah yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor. Kepada masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem pada musim penghujan 2021/2022 berupa hujan lebat yang dapat disertai badai petir dan atau angin kencang yang dapat mengakibatkan jalan licin, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, genangan air, banjir bandang, serta longsor pada daerah perbukitan atau pergunungan,”tegasnya. (fer)