Target Produksi Padi Kerinci 150.757 Ton, Dua Strategi Ini Diterapkan

Hang-tuah.com- Revolusi hijau, pernah dilakukan pemerintah ketika pada tahun 1960 silam. Ini bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari ancaman kelaparan. Berawal dari ditemukannya benih varietas unggul yang berproduksi tinggi dan tahan terhadap hama penyakit yang ada pada masa tersebut.

Hingga saat ini, para pemulia tanaman terus berupaya untuk mendapatkan varietas-varietas baru yang lebih unggul merespon perubahan lingkungan yang dinamis. Kabupaten Kerinci memiliki lahan baku sawah nasional tahun 2019 ditetapkan seluas 13.302,94 hektar.

Ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional dengan Nomor 686/SK-PG.03.03/XII/2019 tentang Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional.

Dengan adanya penetapan luas lahan baku tersebut tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten Kerinci menetapkan target produksi tanaman padi sawah sebanyak 150.757 ton.

“Penetapan target tanaman padi sawah ini dengan luas lahan 26.362 hektar dengan target hasil produksi nanti 150.757 ton,”ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci Radium Khalis melalui Kabid Tanaman Pangan Heriawan kepada Hang-tuah.com, Selasa, (25/3) kemarin.

Dalam hal peningkatan hasil produksi tersebut, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci membentuk dan menjalankan strategi penggunaan benih varietas unggul yang diberikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Nah disamping itu, disini kita harus memperkuat kelompok penangkar agar dapat memperbanyak benih varietas unggul di Kabupaten Kerinci lebih banyak dan terjangkau bagi petani untuk membelinya,”imbuh Heriawan.

Tidak hanya strategi itu saja, pihaknya juga membentuk strategi lain yakni memantapkan kelompok-kelompok yang memiliki sawah pribadi dengan penanaman padi sistem Salin Ibu (Salibu).

“Tujuan dari sistem salibu adalah meningkatakn indek pertanaman yang disebabkan oleh waktu tanam yang pendek dan hasil yang lebih banyak. Dan juga untuk mempersingkat panen pada periode berikutnya,”jelasnya.

Komoditi tanaman pangan lahan kering seperti kacang tanah dan ubi jalar akan diprioritas kelompok taruna tani atau petani milenial. Dan hal ini sejalan dengan program Kementrian Pertanian yakni produk pertanian bisa ekspor.

“Menunjang peningkatan hasil produksi ini kami mengarahkan kelompok petani milenial. Melalui pembinaan mulai dari budidaya hingga sampai pemasaran yakni dalam bentuk olahan segar maupun olahan jadi. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian agar produk pertanian bisa ekspor,”tambahnya.

Dalam mengatasi kekurangan modal bagi petani untuk budidaya maupun pemasaran nanti, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci mengarahkan kelompok agar memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Nanti kita arahkan kelompok agar memanfaatkan KUR Tanaman Pangan yang nilainya dan atau target yang harus diserap untuk Kabupaten Kerinci ± 9,5 M,”demikian Heriawan. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TELEPHONE