Sulitnya Akses Jalan ke Proyek Inlet, H. Bakri Batal Kelokasi
Hang-tuah.com – H. Bakri Komisi IV DPR RI batal kelokasi pembangunan Inlet Danau Kerinci pada Kamis, (30/6) kemarin. Hal ini disebabkan akses jalan menuju lokasi menelan waktu yang cukup jauh dan harus menggunakan perahu selama 15 menit.
Usai menghadiri acara Rakerda Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Arafah Sungai Penuh H. Bakri didampingi Ketua Fraksi DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria SE., M. Hum melalui jalur Ujung Pasir. Namun setiba di Ujung Pasir sekira pukul 15.30 Wib dan tidak memungkinkan untuk masuk kearea proyek Inlet yang bernilai Rp. 12 Milyar lebih itu.
“Maaf pak kalau menuju lokasi Inlet menggunakan perahu menghabiskan waktu perjalanan sekitar 10 menit hingga 15 menit. Saat ini pengemudi pompong nggak berani karena takut angin kencang,” kata salah seorang konsultan proyek Inlet.
Mendengar pernyataan tersebut Bakri meminta kepada konsultan untuk memetakan lokasi proyek Inlet. Sehingga memudahkan pengawasan terhadap jalannya pembangunan Intel tersebut.
“Kita kan bisa melihatnya melalui peta. Petanya ada? Ada pak. Coba lihat,”kata Bakri yang terlihat sedikit kesal.
Meskipun batal kelokasi proyek yang dikerjakan oleh PT. Bangun Yodha Persada, Bakri hanya melihat dari kejauhan. Pantauan dari jalan raya Ujung Pasir terlihat cukup jauh dan memang terdapat ada beberapa alat berat yang berada dilokasi.
Dikarenakan sudah tidak memungkinkan lagi kelokasi tersebut, Bakri beserta rombongan bergerak meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.30 wib dan beristirahat sejenak di Dermaga Danau Kerinci sambil meningkati secangkir kopi.
Sebelum bertolak ke Tebo Bakri sempat berbincang-bincang dengan masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap pembangunan yang sedang berjalan itu. “Mohon dukungannya terutama rekan-rekan wartawan dan LSM. Karena pembangunan ini memiliki manfaat yang cukup besar untuk masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam hal pencegahan banjir,” imbuh Bakri.
Doni Antonius Ketua LSM Resfect mengatakan pelaksanaan pembangunan Inlet di Danau Kerinci merupakan pembangunan yang semestinya harus didukung maksimal. “Namun demikian, ada sejumlah kendala dilapangan terutama tidak adanya mobilisasi jalan dilokasi. Kondisi ini menylitkan kontrol sosial masyarakat,” ungkapnya.
Ia meminta kepada pihak BWSS VI Jambi untuk membuka ruang kontrol sosial terhadap pelaksanaan pembangunan ini. “Sekali lagi kami mendukung pembangunan disini akan tetapi tolong dibuka ruang pengawasan sehingga tidak menimbulkan image negatif terhadap proyek tersebut,” tegas Doni. (fer)