Rata-rata Perokok Aktif di Kerinci Berpenghasilan Rendah

Hang-tuah.com- Merokok merupakan aktifitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya. Para perokok aktif ini menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan. Perokok di usia 15 tahun keatas di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi rata-rata menghabiskan dua hingga tiga bungkus rokok perhari.
Berdasarkan data yang diterima Hang-tuah.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kerinci khususnya untuk kelompok pengeluaran seperti rokok.
“Kalau yang kelompok pengeluaran untuk usia 15 tahun keatas. Jadi dari kelompok 40 persen penduduk pengeluaran terbawah tersebut ada 23.08 persen penduduk yang merokok di Kabupaten Kerinci,”ungkap Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten Kerinci Iwan,Kamis, (5/3).
Dari jumlah perokok tersebut Kepala Seksi Sosial BPS mengungkapkan terdapat 76.92 persen masyarakat diatas usia 15 tahun yang tidak merokok. “Jadi dari kelompok ini, sisanya terdapat 76.92 persen tidak merokok,”ungkapnya lagi.
Selain itu, untuk kelompok 40 persen pengeluaran yang menengah terdapat 34.66 persen yang merokok. BPS Kabupaten Kerinci pada 2019 lalu, quisioner yang dipilih merupakan kelompok usia 15 tahun keatas.
“Terdapat 2-3 dari 10 penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok di Kabupaten Kerinci pada tahun 2019. Penduduk yang merokok tersebut rata-rata menghabiskan 2 – 3 batang rokok per harinya,”sebut Iwan.
“Dengan adanya presentase data diatas maka, usia 15 tahun keatas di Kabupaten Kerinci terjadi sedikit peningkatan. Berdasarkan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas ini sedang,”ungkapnya.
Meskipun demikian, data keluhan kesehatan data BPS Kabupaten Kerinci 2019 menyebutkan bahwa, sebanyak 14, 08 persen penduduk Kabupaten Kerinci mengalami keluhan dalam kesehatan. Apakah persoalan ini disebabkan oleh para perokok tadi? Ia menjawab tidak.
“Tidak. Karena dari keterangan responden, keluhan kesehatan ini yang pernah atau sedang mengalami semua gejala sakit atau keluhan kesehatan setahun terakhir,”pungkasnya.
Menurut pandangan Edminudin SE, MH Ketua DPRD Kabupaten Kerinci mengatakan bahwa selain berdampak terhadap kesehatan juga berefek pada ekonomi rumah tangga terlebih terhadap masyarakat ekonomi menengah kebawah.
“Berkaitan dengan data dari BPS Kabupaten Kerinci tersebut, maka saya berpandangan agar masyarakat dapat menguranginya selain berdampak pada pendapatan, juga berdampak terhadap anak-anak dan keluarga,”kata Edminudin.
Ia mengungkapkan bahwa, kedepan ia akan melakukan kajian perda tentang larangan merokok ditempat umum.
“Bersama anggota lainnya kita akan mencoba melakukan kajian terkait Perda merokok. Mudah-mudahan dengan adanya dukungan masyarakat wacana ini kedepan akan kita musyawarahkan bersama instansi terkait lainnya,”tukas Edminudin kepada Hang-tuah.com. (fer)