Pemda Kerinci Desak PLN Bayar Ganti Rugi Lahan

Hang-tuah.com- Pemerintah Kabupaten Kerinci dengan pihak Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) pada Kamis tanggal 26-3-2020 membuahkan beberapa poin penting untuk pembangunan tower di Muaro Emat Kabupaten Kerinci. Salah satunya terkait kompensasi lahan milik warga.
Usai pertemuan pihak PLN akan melakukan penetapan standar harga kompensasi lahan untuk warga yang mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dengan melibatkan tim independen dan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Jambi.
“Jadi mereka (PLN) ingin menyelesaikan sesegera mungkin persoalan kompensasi lahan bagi warga yang dilintasi oleh jaringan SUTT tersebut,”kata Ami Taher Wakil Bupati Kerinci kepada Hang-tuah.com, Minggu, (29/3) via ponsel.
Selain itu dalam diskusi tersebut juga Pemkab Kerinci mendesak pihak PLN untuk memberikan kompensasi kepada warga. Dan meminta kepada PLN untuk menerapkan peraturan yang berlaku.
“Pemberian ganti rugi kepada warga kita minta pihak PLN mengacu pada peraturan yang berlaku,”ujar Ami Taher.
Lantas seperti apa persiapan pihak PLN untuk memberikan ganti rugi kepada warga yang terkena jaringan tersebut? Ami menjawab pihak PLN memiliki skedul tentang itu.
“Langkah-langkah mereka ingin verifikasi terkait data yang hendak dibayar kompensasi. Dulu sudah ada data-data penerima kompensasi tapi itu kan perlu diulang verifikasinya dengan tujuan agar tepat sasaran. Serta untuk memastikan siapa-siapa saja pemilik lahannya. Maka perlu dilakukan verifikasi ulang,”sebutnya.
Dalam melakukan verifikasi itu nanti juga membutuhkan dukungan pihak-pihak terkait lainnnya. Seperti kepala desa, maupun pihak kecamatan. Pihak PLN menjadwalkan pada awal bulan Agustus 2020 nanti tehap pembayaran selesai dilaksanakan.
“Tentu dalam tahap verifikasi dan validasi membutuhkan waktu satu hingga dua bulan kedepan dan penilaian terhadap nilai lahan yang hendak dilakukan pembayaran dan sosialisasi kepada masyarakat, pemberkasan lalu tahap terakhir pembayaran kepada maayarakat,”cetusnya.
Dengan adanya pembangunan tower 195, 196, dan 197 kedepan aliran listrik tidak menjadi kendala dalam menjalankan ibadah.
“Karena kita sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan maka kita desak untuk pembangunan tiga tower di Muaro Emat. Dengan pembangunan ini nanti diharapkan aliran listrik bisa lancar dan masyarakat nyaman melaksanakan ibadah,”jelasnya.
Tim Penilai Independen yang ditetapkan dengan SK Gubernur KJPP dibentuk untuk penetapan harga lahan nanti.
“PLN takut nanti terjadi dua kali pembayaran untuk satu pemilik lahan. Berdasarkan pengalaman yang lalu sudah dibayar tapi ada pihak yang protes belum menerima ganti rugi itu dengan adanya tim independen ini akan menetapkannya nanti,”jelas Ami Taher.
“Kita berharap seluruh stakeholder yang terkait dapat bersinergi agar pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dapat berjalan lancar, sehingga menekan potensi byarpet atau pemadaman listrik,”imbuh Ami Taher yang juga mantan anggota DPR RI 2004-2009 silam.
Dalam kesempatan ini Ami Taher juga bicara tentang manfaat bila mana pembangunan ini dilanjutkan dan membawa dampak yang lebih maksimal. Dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pembangunan SUTT kedepan.
“Begutu juga kepada masyarakat jangan mudah dipengaruhi oleh kepentingan oknum-oknum tertentu. Dengan handalnya tenaga kelistrikan kita nanti dapat membawa dampak positif terhadap perekonomian kita depan baik masyarakat Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungai Penuh,”tukasnya. (fer)