Lapor Pak Wako Ahmadi : Tembok Penahan Jembatan Ini Sudah Lama Roboh, Tendernya Malah Diulang dan Nilainya Turun Jadi 1 M.
Hang-tuah.com – Tembok penahan jembatan dan taman Kota Sungaipenuh bagian kiri dan kanan sudah lama roboh.
Tembok penahan tersebut berlokasi di aliran sungai bungkal, Desa Pelayang Raya, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh.
Bagian kiri jembatan terlihat sebuah tembok penahan tebing bersebelahan dengan rumah warga sudah merebah condong masuk kedalam sungai.
Sedangkan bagian kanannya sudah amblas yang membuat taman Kota Sungaipenuh mengalami rusak berat. Di lokasi juga terlihat sebuah pot bunga dengan ukuran besar sudah jatuh kedalam sungai.
Berdasarkan data yang diperoleh dari SPSE Kota Sungai Penuh, proyek semula senilai Rp. 1,8 M sudah dilakukan tender sekitar bulan Juni 2023 dan merupakan pertama dilakukan tender 2023.
Informasi yang diperoleh, perusahaan calon pemenang tender sudah diundang oleh Pokja UKPBJ Kota Sungaipenuh. Setelah calon pemenang diundang, pengumuman pemenang tidak kunjung memenangkan tender.
Proses tidak diumumkannya pemenang hampir 3 bulan. Dan mendadak saja, Pokja membatalkan tender dengan alasan mengacu kepada surat dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pengguna Anggaran (PA).yang dilampirkan dalam SPSE.
Tidak lama berselang, tender kembali digelar oleh Pokja UKPBJ Kota Sungaipenuh. Dalam tender tersebut, CV. Fatma Dela pada tender sebelumnya sudah diundang oleh Pokja kembali dengan penawaran terendah.
Sementara itu, sejumlah warga yang sering melewati jalan tersebut berharap kepada Pemkot Sungaipenuh untuk segera membuat tembok penahan. Pasalnya, apabila itu ditunda akan menyebabkan kerugian besar karena akan menyebabkan jalan menjadi amblas dan jembatan juga akan terancam amblas.
“Semua orang disini tahu bagaimana kondisi Sungai Batang Bungkal jika ngamuk. Airnya besar dan deras sekali, tidak sedikit tembok penahan yang hancur diterjang air sungai ini,” ujar Anto warga Kota Sungaipenuh.
“Kondisi tembok penahan jembatan ini perlu dilaporkan ke Kejaksaan Walikota Ahmadi, supaya Walikota tahu betul kondisi lapangannya seperti ini,” ujarnya
Sementara sejumlah penggiat anti korupsi Kota Sungaipenuh menyayangkan kejadian tersebut. Mereka meminta kepada yang berkompeten untuk benar – benar melaksanakan uang rakyat secara bersih dan bebas korupsi.
Apalagi, dengan kejadian tersebut mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sekitar dan pengguna jalan.
“Dampak dari kejadian ini yang rugi rakyat. Tender sebelum ini anggarannya Rp. 1,8 M sekarang malah turun jadi Rp. 1 M. Ada apa ini ? Kita minta ini diusut tuntas oleh penegak hukum,” ujar para penggiat anti korupsi saat berdiskusi di pasar beringin jaya Sungai Penuh.
“Sebelumnya masyarakat Koto Tengah Tanah Kampung yang dirugikan karena jembatan yang diharapkan tidak dibangun. Padahal proyek jembatan senilai Rp. 1,5 M, kontraktornya sudah mencairkan uang muka dan dana untuk konsultan sudah dicairkan 100 persen,” terang mereka
“Kita minta persoalan ini diusut tuntas, sampai ke akar – akarnya,” terang mereka dengan bersemangat. (fyo)