Kurir Ekspedisi Tertipu Roh Gaib : Peket Kain Kafan di RS. PTP Nusantara Kayu Aro
Hang-tuah.com- Bangunan tua yang berada di tengah hamparan hijaunya perkebunan teh, terlihat asri dengan suasananya yang tenang dan suhunya yang sejuk. Berlokasi di Bedeng Delapan Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci.
Siapa sangka, bangunan tua yang diperkirakan dibangun pada tahun 1932 tersebut, menyimpan berbagai cerita mistis, yang mampu membuat bulu roma tegak berdiri.
Rumah sakit yang awalnya dibangun untuk menampung karyawan yang sedang sakit tersebut, dinilai menjadi salah satu yang paling angker.
Pengakuan seorang kurir disalah satu ekspedisi mengantarkan paket pesanan yang ditujukan di RS. PTP Nusantara yang berlokasi di Bedeng Delapan Kecamatan Kayu Aro Barat diduga misterius.
Pada Minggu tanggal 7 Juli 2024 kemaren ia mendapatkan tugas dari ekspedisi mengantarkan paket pesanan seperti hari-hari biasa. Namun pada hari itu berbeda jauh dari hari sebelumnya. Bahkan tidak pernah dialami semasa hidupnya.
“Saya langsung masuk kedalam ruangan pasien. Saya tanya langsung kepada seorang bapak pasien disana. Pak bapak yang pesan ini (paket) ini pak yang berisikan kain kafan? Iya, katanya. Lalu bapak itu mengeluarkan duitnya lama narik di sakunya saya jengkel jadinya, saya bilang cepat lah sedikit kami mau ngantar paket lain lagi,”jelas kurir itu.
“Kok lama betul ngambil duitnya pak. Lalu bapak yang terbaring dengan infus yang masih terpasang ditangan itu jawab nanti kamu tahu kok. Kemudian saya tanya lagi sama orang yang ada diruangan itu, bapak ini sakit apa? kok lama betul ambil duitnya, lalu dijawab lagi nanti kamu juga tahu kok,” katanya meniru bahasa bapak yang punya pesanan itu.
Beberapa menit kemudian ada yang gedor-gedor pintu di ruang operasi itu meminta saya untuk istighfar. “Ngucap, ngucap dek. Apo yang nak aku ucap aku sadar kubilang gitu. Ucapkan subhanallah dulu. Kata bapak itu kepada saya, kamu itu ngomong sendirian. Coba kamu pejamkan matamu ketika saya suruh buka silakan buka (mata). Setelah bapak baca ayat-ayat kursi ternyata saya sedang berada di semak belukar,” akunya.
Setelah sadar itu, paket yang berisi kain kafan seharga Rp. 150.000 dibiarkan disitu. “Kalau ada yang komplain nanti biar saya ganti. Aku sudah tidak berani masuk kesitu lagi. Dan paket yang saya antar ini orangnya sudah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu,”jelasnya.
Masih dalam pengakuan si kurir ini, setelah diberi tahu oleh seorang bapak yang berada sekitar lokasi kebun teh diarea rumah sakit itu mengatakan bahwa rumah sakit tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
“Rumah sakitnya bersih cuman bau kembang. Aku tanya lagi sama bapak yang bantu saya tadi kok rumah sakit kayak gini? Dijawab beliau iyo peninggalan Belanda,” sebutnya.
Percakapan si kurir ini dengan orang yang diduga misterius ini menggunakan bahasa Jawa. Dan uang yang diberikan kepadanya pun ternyata hanya daun. Namun petugas di Rumah Sakit PTP Nusantara itu berjumlah lima orang cewek dan satu orang cokok dengan mengenakan baju perawat dan berwajah Belanda.
“Hidung mancung. Berambut ikal dan berwarna pirang,”katanya.
Menurut informasi bahwa, kejadian ini tidak hanya terjadi kali ini, namun pernah terjadi pada orang yang berbeda. (fer)