Ketahanan Pangan, Petani Jangan Jual Semua Hasil Panen
Hang-tuah.com- Sejak adanya peringatan dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada April 2020 lalu akan adanya krisis pangan global akibat pandemi Covid-19 petani diminta untuk tidak menjual semua hasil panen mereka.
“Kita mengharapkan agar petani yang sudah panen untuk tidak menjual semua hasil panennya,”kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci Radium kepada Hang-tuah.com, Rabu, (17/6).
Ia mengungkapkan bahwa untuk optimalisasi kinerja kostratani merupakan program yang strategis untuk mencapai kedaulatan pangan di Kabupaten Kerinci.
“Program Kostratani intinya ada di penyuluh dimana BPP sebagai simbol kegiatan pembangunan pertanian, sebagai pusat informasi agribisnis dan kerjasama serta sebagai sumber data,”ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian ini menyatakan kostratani merupakan program teraktual terkompleks dari Menteri Pertanian.
“Mengoptimalisasikan kinerja kontratani, dan kinerja kontratani. Lini terdepan adalah BPP atau Penyuluh untuk mendampingi para petani mulai dari hulu hingga ilir Kabupaten Kerinci,”ujarnya.
Dengan ketersediaan anggaran yang ada lanjut Kadis, tetap besinergi dengan Kementrian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jambi sehingga dapat mengoptimalkan hasil petani di Kabupaten Kerinci.
“Kita dengan ketersediaan anggaran yang ada tetap bersinergi dengan Kementrian Pertanian, Pemerintah Provinsi, dalam mengoptimalkan agar petani segera menanan,”jelasnya.
Sebagai penunjang lanjutnya, Dinas Pertanian setiap harinya melaporkan LTT atau Luas Tambah panen setiap hari.
“Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan guna mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani,”ujarnya.
Untuk diketahi bahwa, negara produsen pangan seperti Thailand dan Vietnam mulai melakukan pembatasan ekspor dengan alasan untuk melindungi kebutuhan dalam negeri mereka. (fer)