Kejaksaan Negeri Sungai Penuh Terima Kunjungan Direktur B Kejaksaan Agung RI Rakor Pemetaan Pakem
Hang-tuah.com – Rapat koordinasi (rakor) Pemetaan Pengawasan Aliran kepercayaan dan aliran keagamaan (Pakem) digelar diaula kantor Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, Rabu, (7/6).
Hadir dalam acara tersebut Dir B. Intelijen Kejaksaan Agung RI, Ricardo Sitinjak, SH., M.HM, Syahrir Harahap, SH., MH Kasubdit B.2, Novionora, SH Jaksa Fungsional, Wahyuto, SH Jaksa Fungsional, dan Dostom H., SH., MH Kasi B.2.1.
Selain itu, juga turut dihadiri oleh Kapolres Kerinci, Dandim Kerinci, Kementrian Agama Kota Sungai Penuh dan Kementerian Agama Kabupaten Kerinci serta OPD terkait lainnya.
Dalam sambutan Dir Jam Intel Kejaksaan Agung Ricardo Sitinjak mengatakan maksud dan tujuan diadakannya acara Pakem ini.
“Kedatangan PAKEM tersebut guna melakukan monitoring dan evaluasi, pengawasan dan pemetaan aliran kepercayaan yang ada di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi,”kata Dir Jam Intel.
Disisi lain juga dilakukan sesi tanya jawab dengan MUI Kabupaten Kerinci, MUI Kota Sungai Penuh, dan Jamaah Jamiyatul Islamiyyah.
Usai acara Ricardo Sitinjak didampingi Kajari Antonius Despinola Sungai Penuh kepada Hang-tuah.com membeberkan tugas dan fungsi tim koordinasi pakem seperti meneliti dan menilai secara cermat perkembangan suatu aliran kepercayaan atau aliran keagamaan.
“Perlu kita sepakati bahwa poinnya adalah keterbukaan informasi dan agenda-agenda disebuah organisasi keagamaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui atau tidaknya dampak yang ditimbulkan dari aliran tersebut,”terangnya.
Sementara itu salah satu audiensi mengatakan ada 13 kelompok pengamal pengajian keagamaan yang tersebar di Kabupaten Kerinci. Salah satunya adalah Mutiara Makrifatullah dan LDI.
“Cukup bagus penomena ini. Setiap tahun mereka melakukan silaturahmi. Juga memberikan laporan tahunan kepada kami. Ini juga program reguler. Selalu kita lakukan pembinaan,”ujarnya.
Menanggapi hal ini, Basrun Nurdin Dewan Penasehat Jamaah Jamiyatul Islamiyyah menyebutkan bahwa di seluruh Indonesia dewan pimpinan tingkat daerah terdapat 29 DPD satu pimpinan di pusat.
“Soal ajaran, masjid kita sangat terbuka sekali. Banyak guru besar yang ikut kita termasuk MUI kota dan kabupaten gabung bersama jamaah kita. Insya Allah kami banyak merubah kepribadian seseorang yang awalnya jahat menjadi lebih baik,”ungkapnya. (fer)