IPM Kerinci Terbaik se-Provinsi Jambi

Hang-tuah.com- Indikator Pembangunan Manusia (IPM) se-Provinsi Jambi, Kabupaten Kerinci berada pada angka tertinggi dalam menunjukkan keberhasilan membangun kualitas hidup manusia.
Angka ini menunjukkan bahwa level pembangunan suatu daerah dengan membuktikan penduduk suatu daerah itu dapat mengakses hasil pembangunan.
Meskipun angka kemiskinan di Kabupaten Kerinci itu turun, IPM di Kabupaten meningkat dari sebelumnya, yakni berada di angka 70,03 persen dan saat ini 70,59 persen. Artinya IPM Kabupaten Kerinci mengalami peningkatan 0,056 persen.
Hal ini dikatakan Refia Hendrita Kepala BPS Kabupaten Kerinci kepada Hang-tuah.com diruang kerjanya, Kamis, (13/2). “Iya IPM di Kabupaten Kerinci mengalami peningkatan pada tahun lalu 0,056 persen dan IPM Kerinci tertinggi dalam Kabupaten se-Provinsi Jambi,”ujarnya.
Ditambahkan lagi pada tahun 2015 IPM Kabupaten Kerinci berada pada angka 68,89 persen, 2016 berada pada 69,68 persen, 2017 di angka 70,03 persen dan tahun 2018 IPM Kabupaten Kerinci berada pada angka 70,59 persen. “Dari angka dari tahun 2015-2018 IPM Kerinci mengalami kenaikan. Dan IPM Kerinci terbaik se-Provinsi Jambi,”ungkapnya.
Peningkatan IPM di Kabupaten Kerinci dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di sejumlah usaha yang bebas dari inflasi. “Nilai PDRD Kabupaten Kerinci batas dasar harga dasar dan harga konstan 2010 yang mencapai Rp. 6.092,88 milyar angka ini naik pada tahun 2017 yakni Rp. 5. 797,18 milyar,”katanya.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci 2018 menunjukkan bahwa selama 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,10 persen.
“Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sebelumnya mencapai 6,10 persen,”jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kerinci paling dominan ada pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,39 persen.
“Dari 17 lapangan usaha ekonomi yang ada, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif,”ungkap Kepala BPS Kerinci.
Sejumlah kategori yang mencatat pertumbuhan ekonomi positif diantaranya, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum, kategori jasa pendidikan, kategori jasa keuangan dan asuransi, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
“Kategori penyediaan akomodasi dan makan minum 10, 39 persen, kategori jasa pendidikan 6,10 persen, kategori jasa keuangan dan asuransi 6,75 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 6,24 persen,”bebernya.
Disisi lain juga terjadi pertumbuhan positif, yakni pada jasa lainnya, kategori transportasi dan perdagangan, kategori pengadaan listrik dan gas kategori, informasi dan komunikasi, kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, dan kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
“Jasa lainnya, kategori transportasi dan perdagangan sebesar 6,22 persen, kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 5,82 persen, kategori informasi dan komunikasi sebesar 5,77 persen, kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, dan kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 5,15 persen,” tukasnya.
Ada tujuh lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif kurang dari 5 persen. Masing-masing adalah lapangan usaha jasa perusahaan, real estate, pertambangan dan penggalian, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, separasi mobil dan sepeda motor dan terakhir adalah industri pengolahan.
Lapangan usaha jasa perusahaan sebesar 4,89 persen, real estate sebesar 4, 68 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 4,46 persen, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 3,78 persen, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, separasi mobil dan sepeda motor sebesar 3, 45 persen, dan industri pengolahan sebesar 2, 41 persen. (fer)