BMKG Sebut Tiga Fenomena Cuaca Ekstrim di Kerinci
Hang-tuah.com- Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kerinci menyebutkan peristiwa cuaca ekstrim pada pertengahan bulan Februari 2020 mendatang.
“Berdasarkan analisis kondisi meteorologi, peristiwa cuaca ekstrem (hujan lebat dan petir) pada awal – pertengahan bulan Februari 2020 di wilayah Kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh dapat disebabkan karena terdapatnya beberapa fenomena meteorologi,”ungkap Kepala BMKG Kerinci Yonmaides kepada Hang-tuah.com, Senin, (24/2).
Tiga fenomena tersebut adanya aliran massa udara basah, suhu permukaan laut yang lebih panas, adanya daerah belokan angin (sheashearline).
“Terdapat aliran massa udara basah dari benua asia yang menuju ke benua Australia dan melewati atmosfer wilayah Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh. Dalam perjalananannya massa udara tersebut melewati Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan yang luas dan membawa uap air yang banyak, sehingga ketika massa uap air ini melewati wilayah atmosfer Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh dapat menyebabkan terjadinya peningkatnya curah hujan,”ungkapnya.
Yonmaides mengungkapkan dari analisa BMKG, faktor kedua disebabkan adanya suhu permukiman laut. “Kedua, suhu permukaan laut yang lebih panas dan anomali suhu permukaan laut yang lebih tinggi dari normalnya di wilayah perairan barat Sumatera juga dapat memicu terjadinya hujan di wilayah kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh,”katanya.
Pada poin ke tiga, lanjutnya menyebutkan adanya daerah belokan angin di wilayah Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
“Berdasarkan analisis streamline menunjukan adanya daerah belokan angin (shearline) di wilayah atmosfer Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, hal ini menyebabkan terkumpulnya massa udara dan dapat memicu terbentuknya awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan,”tukasnya.
Sementara itu, ia juga menyebutkan kondisi kecepatan angin di beberapa hari di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kedepan.
“Kondisi kecepatan angin selama beberapa hari terakhir di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh bernilai maksimal antara 6 – 10 knot atau jika dikonversi ke km/jam menjadi 10 – 18 km/jam,”jelasnya.
Angin dengan rentang nilai kecepatan 6 – 10 knot dapat dikategorikan ke dalam angin dengan kecepatan pelan – sedang. Kecepatan angin 6 – 10 knot ini diprakirakan akan tetap terjadi hingga seminggu kedepan.
“Kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir diprakirakan akan tetap terjadi hingga bulan Maret – April 2020, yang dimana pada bulan Maret – April (terutama pada bulan April) tersebut merupakan bulan-bulan dimana rata – rata curah hujan di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh bernilai tinggi,”ungkapnya.
BMKG Kerinci menghimbau kepada masyarakat untuk menimalisir dampak cuaca ekstrim tersebut. Dengan mengacu kepada kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan.
“Kita himbau untuk dapat melakukan, selalu sediakan mantel atau payung ketika keluar rumah, memangkas ranting pohon tinggi atau yang sudah rapuh di sekitar rumah, persiapkan secara dini tempat evakuasi jika terjadi cuaca ekstrem secara tiba – tiba, bersihkan area di sekitar tempat tinggal dari bahan-bahan material yang tidak terpakai. Sebab, bahan-bahan tersebut dapat diterbangkan oleh angin kencang dan dapat menyebabkan kecelakaan atau kerusakan, kemudian menyediakan kotak P3K untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan jiwa,”tandasnya. (fer)